Total Tayangan Halaman

Rabu, 25 November 2015

MINUS LIMARATUS RUPIAH Oleh Awaluddin Madjid

Ini, adalah catatan yang menggelikan, mengharu-birukan dan tentang rencananya manusia dan aplikasi rencana Tuhan pada saya, biasa saja hanya soal lima ratus rupiah, terlalu kecil untuk diperdebatkan dan dipersoalkan, namun saya menganalisanya secara testimonial, antara jalan pikiran saya dan rasa hati saya.

Jam 05.56, saya sms teman saya untuk bertemu di Bekasi, siang sebelum atau sesudah Jum'at, tergantung kondisi perjalanan, karena paginya saya harus memberesklan tagihan motor anak saya plus dendanya. Saya berpikir bahwa dendanya bisa dibayar belakangan, karena sisanya tiga belas ribu dari jumlah yang ada sebagai tambahan ongkos saya bertemu dengan teman saya di Bekasi . Kenyataannya lain denda minimal harus dibayar Rp 10.000,- , berarti sisa tinggal tigaribu, cukup. Itu prediksi saya, akhirnya sampailah saya di Baranangsiang, dengan uang yang ada di kantong Rp 10.000,-, lalu saya tanya pada kondektur bis, berapa biaya untuk ke Bekasi Rp 11.000,-, ha !!!!!, kurang seribu rupiah, saya urungkan untuk ke Bekasi secara langsung.

Saya lihat deretan bus, akhirnya saya baca ada yang ke arah Rambutan, saya tanya pada kondektur, " Kang berapa ke Rambutan, Rp 7.000,-, ", lalu saya naik, sementara saya tidak tahu ongkos Rambutan ke Bekasi, yang penting saya naik dulu, karena memperpendek jarak antara saya dan tujuan yang saya capai. Sampailah saya di Rambutan, dengan sampainya saya di Rambutan maka uang di kantong saya sisa tigaribu rupiah, saya tanya berapa ongkos ke Bekasi, sang Kondektur bilang Rp 3.500,-, berarti kurang atau minus limaratis rupiah, saya tanya pada kondektur ,"bisa mas kurang limaratus", sang kondektur, " bisa pak ", dan akhirnya sampailah saya ditujuan saya, saya dapat bertemu teman saya dan saya tidak ketinggalan waktu sholat Jum'at saya.

Catatan yang ada di atas, adalah kejadian yang dasarnya adalah :
1. saya sudah menghitung ongkos yang ada, dengan perkiraan saya cukup untuk sampai ke Bekasi.
pada sisi ini , saya tidak memprediksi bahwa denda bisa di bayar di belakang, kenyataannya tidak. Harusnya pada sisi ini saya memperhitungkannya.
2.saya tidak secara langsung menuju ke Bekasi, dengan kurang seribu rupiah, kalau saya tanya pada kondektur untuk yang kurang seribu, mungkin ia juga akan kasih saya untuk langsung ke Bekasi.
3. Kenapa saya harus ke Rambutan dahulu, baru ke Bekasi, wlaupun kurangnya limaratus

Pertanyaan yang muncul, apakah dengan kurang seribu tidak sampai ke tujuan, jawabnya adalah tidak karena saya tidak melakukan komunikasi. Apakah dengan kurang limaratus saya sampai ke tujuan, jawabannya adalah Ya, karena nyatanya saya sampaike tujuan.

Kurang seribu, atau kurang limaratus harusnya sampai tujuan, kuncinya adalah komunikasi, yaitu komunikasi pada Tuhan, pada manusia, pada alam dan pada diri kita sendiri. Padas saat kurang seribu saya diam, tidak mau melakukan komunikasi, pada saat kurang limaratus saat lakukan komunikasi dan nyatanya sampai. Masalahnya bukan kurang seribu atau limaratus, kuncinya adalah KOMUNIKASI KARENA IA ADALAH DOA DALAM PRILAKU, SEPERTI KETIKA KITA KURANG SESUATU MAKA KITA PERLU KOMUNIKASI PADA TUHAN, KARENA HANYA IA TEMPAT MEMOHON DAN MEMINTA, DAN PENTINGNYA KOMUNIKASI ANTARA KITA DAN TUHAN, AGAR TUHAN MENGERTI TENTANG APA YANG KITA HARAPKAN YANG RENGKUHANNYA ADALAH DOA SEHINGGA DAPAT DUIWUJUDKAN OLEHNYA.

Note : teman saya bertanya kepada saya, " kenapa Pak Awal sms ke saya, dan saya jawab itulah komunikasi, yang pada kenyataannya otak bawah sadar saya yang menggerakkannya, dan harapan saya Insya Alloh menghasilkan kebaikan akhirat dan dunia "
Dalam catatan ini: Bonit Erlangga Abonks, Dian Anggraini, Arie Citra Rengganis, Majalah Pip, Joko Prayitno, Riana Anomsari, Betti Alisjahbana Qb, Ichwan Adam, Airin Centre, Adi Susanto, Abe Elzen, Ukm Property III, Devia Sherly Satu, Rohani Sutisna, Sunaryo Suhadi, Sudiarto Deng, Agis Sugiana, 'Nofi Mahmud Subarkah, Aris Sugita, Yuyut Subagio, Mas Onky, Mas Yusuf, Masyhudi Salsabila, Mas Yani, Novarianti Gobel, Noviar Pahlevi, Kunto Pandu Novanto, Ratu Atut Chosiyah, Cak Eko Full, Berkarier & Berwirausaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERGABUNG BERSAMA BLOGGER DAN E-P MARKETING PALING TOP

@tokoarb - WEBSTA